
(Jayapura 21/01/2018) Mengapa Kita hanya tertarik dengan Kasus besar saja? bukankah kita juga harus memandang hal-hal kecil di sekitar kita?
Lewat tulisan ini saya ingin menanggapi kasus KLB terkait masalah kesehatan di Kabupaten Asmat. Masalah kesehatan tersebut sebenarnya tidak hanya terjadi di Agats saja, tetapi juga beberapa tempat lain yang masih menjadi bagian dari wilayah administrasi Kabupaten Asmat. Seperti di Kampung Baigon, Kampung Mabul, Kampung Amakot, Kampung Ayak dan sekitarnya.

Di kampung-kampung tersebut banyak masyarakat yang juga mengalami masalah kesehatan serupa, tetapi tidak terekspos sehingga tidak banyak orang yang tahu serta tentu saja tidak banyak pula orang yang memberikan bantuan. Di kampung-kampung yang saya sebutkan tadi, banyak masyarakat yang mengalami gizi buruk dan ada yang meninggal karena sakit dan tak kunjung mendapatkan layanan kesehatan yang memadai.

Saat kita semua berbicara tentang membangun masyarakat papua di pedalaman, saya harap itu berasal dari hati kita yang tulus melayani sesama. Mereka tinggal di daerah terpencil dengan akses transportasi yang sulit, namun kita tidak boleh lupa bahwa mereka adalah bagian dari kita. Jika kita berkomitmen untuk melayani, maka pelayanan itu tidak boleh setengah hati.

Dengan masalah kesehatan yang ramai dibicarakan dan menjadi perhatian semua pihak belakangan ini, saya sebagai aktivis kemanusiaan di wilayah terpencil Papua berharap nantinya Pelayanan Kesehatan oleh pihak yang terkait akan semakin ditingkatkan. Masyarakat di pedalaman tidak hanya butuh bangunan pustu, tetapi juga tenaga kesehatan yang berkomitmen untuk melayani masyarakat secara berkelanjutan. Dengan pelayanan kesehatan yang baik, saya berharap akan mampu menaikkan derajat kesehatan masyarakat pedalaman Papua. Meski mereka terpencil, mereka juga Papua, mereka juga saudara kita, mereka juga perlu ditolong.
(Yan Akobiarek-Kopkedat Papua)