
Port Moresby (KPN)- Kebutuhan daging untuk PON Papua akan dipasok dari PNG Port Moresby, 19/9/2018 – Kebutuhan daging selama PON 2020 nanti diperkirakan sangat tinggi dan tidak akan tercukupi oleh stok daging dari Provinsi Papua maupun Papua Barat. Oleh karena itu, Gubernur Papua, Lukas Enembe berupaya membuka peluang keterlibatan peternak sapi di Papua Nugini (PNG).
“Kami sudah mendapatkan masukan bahwa kebutuhan daging sapi pada PON Papua nanti akan mencapai 20 ribu ekor sapi. Ini tidak mungkin kami penuhi kalau dari Papua saja. Kita harus mendapat pasokan daging sapi dari luar Papua,” kata Gubernur Enembe di Port Moresby, Rabu (19/9/2018).
Karena itu, lanjut Enembe, Pemerintah Provinsi Papua sedang berupaya membuka jalur perdagangan antara Provinsi Papua dengan beberapa provinsi di PNG. Salah satunya adalah dengan Provinsi Morobe yang memiliki industri pengolahan daging terbesar di PNG yang berada di Kota Lae. Kota Lae yang merupakan kota terbesar kedua di Papua Nugini ini telah menjadi pusat pengolahan daging utama PNG yang didistribusikan ke seluruh Papua Nugini.
“Kunjungan kerja saya selama satu minggu di PNG ini salah satunya adalah kunjungan ke Kota Lae pada hari Kamis 20/9/2018) nanti untuk membuka peluang perdagangan dan kerjasama lainnya,” kata Enembe.
Provinsi Papua telah menandatangani perjanjian kerjasama provinsi kembar pada tahun 2017. Namun perjanjian kerjasama ini baru berupa Letter of Intent (LoI) yang perlu ditindaklanjuti secara konkrit. Penandatanganan LoI ini menurut Gubernur Enembe semestinya telah membuka peluang bagi pengusaha di kedua provinsi untuk mengembangkan usahanya.
“Kunjungan ke Lae ini memenuhi undangan Gubernur Morobe, Ginson Saunu untuk menindaklanjuti LoI tersebut,” kata Enembe.
Dalam kunjungan nanti, Pemerintah Provinsi Papua menurut Enembe akan membicarakan kemungkinan penyediaan gudang dan akses ke pelabuhan Lae agar pengusaha-pengusaha dari Papua nantinya bisa memasok barang-barang kebutuhan masyarakat PNG sehingga kedua belah pihak memiliki hubungan kerjasama perdagangan yang saling menguntungkan.
Selain Kota Lae, Gubernur Enembe akan berkunjung ke Kota Madang dan Wewak dengan tujuan yang sama, membuka peluang kerjasama peningkatan perekonomian antara kedua provinsi yang berbeda negara ini. (Sonya)