Mimika ( KPN)- Pada Selasa (31/03/20) pukul 11.15 Wit, pasca penembakan di Tembagapura Kabupaten Mimika, Kapolda Papua, Pangdam XVII/Cenderawasih Dan Kabinda Papua langsung melaksanakan pengecekan TKP penembakan karyawan PT. Freeport Indonesia di Kuala Kencana Kabupaten Mimika.
Hadir dalam kegiatan:
Kapolda Papua Irjen Pol Drs. Paulus Waterpauw, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab, Kabinda Papua Brigjen TNI Abdul Haris Napoleon, Dir Reskrimum Polda Papua Kombes Pol Kolestra Siboro, Dir Intelkam Polda Papua Kombes Pol Alfred Papare, S.I.K.
Pukul 11.05 WIT Pesawat Carter Jenis SAM AIR PK – SMS /DHC6- 300/dengan Pilot Capt. Jhon Jihad yang membawa Mayjen TNI Herman Asaribab (Pangdam XVII/Cenderawasih) dan Irjen Pol Paulus Waterpauw (Kapolda Papua) beserta rombongan lending di UPBU bandara baru Mozes Kilangin timika.
Pukul 11.14 WIT Mayjen TNI Herman Asaribab (Pangdam XVII/Cenderawasih) dan Irjen Pol Paulus Waterpauw (Kapolda Papua) beserta rombongan meninggalkan UPBU bandara Mozes Kilangin timika selanjutnya menuju kantor OB PT.FI, Distrik Kuala kencana.
Pukul 11.40 WIT Mayjen TNI Herman Asaribab (Pangdam XVII/Cenderawasih) dan Irjen Pol Paulus Waterpauw (Kapolda Papua) beserta rombongan tiba di kantor OB PT.FI, Distrik Kuala kencana selanjutnya melihat kondisi kantor OB PT.FI. paska penembakan pada tanggal 30 Maret 2020.
Adapun Penjelasan dari karyawan PT. Freeport Indonesia Bpk. Remon selaku Saksi yang intinya, Melihat para pelaku lari kemudian sempat breefing di pagar kuning selama 15 menit dan terlihat sebanyak 8 orang membawa 3 pucuk senjata panjang. Saat itu saya berada di posisi pojok alun-alun Kuala Kencana.
Penjelasan dari Kapolda Papua yang intinya, Keterangan sementara dari saksi yang melihat beberapa kelompok yang ada disisi kanan dan depan gedung telah disimpulkan sementara pelakunya sebanyak 8 orang dengan membawa beberapa pucuk senjata. Indikasi dari kejadian ini, kelompok KKB ingin menunjukan eksistensi dengan tujuan membesarkan kelompoknya untuk diakui.
Menurut anggota kami dilapangan bahwa kelompok kali kopi pimpinan Joni Botak ini akan melakukan kekerasan di sekitar kota, tidak menutup kemungkinan kelompok ini melewati sekitaran wilayah ini yang mana mereka juga sangat paham akan jalur dan memanfaatkan ruang disekitar sini. Kami menduga bahwa kelompok ini sudah berada disekitar lokasi sehari sebelum kejadian, karena menguasai areal dan sudah mengetahui target yang dituju.
Sementara 1 korban Meninggal dunia dan saat ini sedang dalam proses untuk diberangkatkan ke Jakarta untuk diotopsi selanjutnya diberangkatkan ke Negara asalnya serta untuk korban luka-luka sementara sedang dirawat di Timika. Kesimpulan dari petunjuk di sekitar OB 1 tempat korban Mr. Gram saya melihat memang jaraknya efektif, kemudian kita menemukan jejak kaki dan dari depan lokasi taman mereka sudah kumpul terlebih dahulu sekitar 8 orang di pagar kuning.
Penyampaian Bpk Arief Nasuha Manajemen FI yang intinya, Langkah kami saat ini berkoordinasi dengan Satgas Amole dimana mereka Satgas pengamanan Obyek Vital Nasional berdasarkan Surat Perintah Kapolda Papua yang dibantu TNI. Rapat koordinasi akan segara dilakukan untuk mengevaluasi kelayakan security khususnya akibat dari kejadian kemarin. Hari ini perkantoran diliburkan untuk kepentingan olah TKP.(Dirilis di Jayapura, 31 Maret 2020/Humas Polda Papua)