Sepenggal Catatan Buat Tim Gugus Covid-19 Kota Jayapura

“Warga Kota Jayapura Menuju Perubahan kehidupan yang Baru”

Oleh : Krist Ansaka

(Rabu 27/05/2020)

Sudah tiga bulan lebih, Pandemi virus Corona melanda Papua, khususnya Kota Jayapura. Sudah banyak orang yang terinfeksi virus corona. Banyak pula orang-orang yang meninggal karena terinfeksi virus corona. Pandemi virus corona belum selesai, tapi kehidupan masyarakat di Kota Jayapura harus berjalan normal.

Kini, setiap orang dituntut untuk mulai beradaptasi dengan virus corona dengan protokol kesehatan yang telah diberikan. “New normal” menjadi sebutan untuk kondisi yang kita hadapi seperti sekarang ini. Sementara itu, pembatasan wilayah dan pembatan aktivitas sudah memasuki fase akhir dan normalisasi akan dilakukan secara bertahap.

Pemerintah kota Jayapura akan mencabut status darurat corona, dan warga dipersiapkan menjalani “New Normal” hidup dengan virus corona.

Ketika kehidupan Kota Jayapura mulai normal kembali, warga mulai turun kembali ke jalan melakukan berbagai aktivitas di luar rumah setelah darurat corona dicabut. Sementara anak-anak sekolah pun mulai masuk sekolah sejak dengan mematuhi langkah-langkah pencegahan. Tapi, kita jangan berpuas diri. Setiap orang juga harus terbiasa dengan “New Normal” atau kebiasaan baru lantaran vaksin atau obat Covid-19, belum ada dan vaksin itu masih dalam proses penelitian.

Untuk terhindar dari Covid-19, maka perlu adanya perubahan perilaku bagi masyarakat Kota Jayapura.  Salah satu cara untuk mengubah perilaku kehidupan warga, yaitu DISIPLIN dalam mengikuti protokoler kesehatan, yaitu : Pakai Masker bila berkomunikasi, cuci tangan dengan sabun setiap 30 menit, atau gunakan hand sanitizer, dan lain-lain. Bagaimana untuk meningkatkan disiplin warga? Disiplin ini akan terbangun kalau Polisi dan TNI menjadi garda terdepan dalam menegakkan disiplin menuju perubahan tatanan kehidupan yang baru.

Kemudian, penyampaian Informasi kepada masyarakat luas tentang sebaran Covid-19 Kota Jayapura, harus diutamakan informasi tentang pasien yang sembuh, sedangkan Informasi pasien yang positif dan meninggal ditujukan untuk keperluan medis dan juga untuk informasi bagi pengambil keputusan.

Mengapa demikian, karena dampak dari Informasi yang berlebihan tentang pasien yang positif dan meninggal, akan menjadi teror dalam kehidupan masyarakat. Hal ini harus dihindari karena warga kota Jayapura harus siap menghadapi Covid-19 dengan tatanan hidup yang baru.

Selain itu, pemeriksaan Covid-19, baik itu RAPID-TEST Covid-19 maupun real time-PCR (RT-PCR) melalui swab/usapan tenggorok, dilakukan mulai dari tingkat RT – Posyandu.

Hal ini dimaksudkan, agar Pemerintah Kota Jayapura melalui Tim Gugus Covid-19 Kota Jayapura dapat mengetahui dengan pasti jumlah orang yang terkena virus Corona dan wilayah penyebarannya. Kalau jumlah orang dan wilayah sudah diketahui, maka cara penanganan pun dapat  terpusat dan mudah teratasi. (krist a)

Penulis : krist Ansaka