Pengajuan Dana Covid Ditolak Pemprov: Wali Kota Hentikan Rapid Test Dan Karantina

Jayapura ( KPN) – Jumat (24/07/2020), dalam Apel Kebersihan di halaman Terminal kelas A Internasional-Entrop, Walikota Jayapura Dr. Benhur Tomi Mano,MM mengatakan bahwa permintaan dana penanganan covid-19 yang diajukan oleh Pemerintah Kota Jayapura tidak disetujui oleh Pemerintah Provinsi Papua, sementara dana yang tersedia di Pemerintah Kota Jayapura bukanlah semata-mata untuk penanganan covid-19 melainkan untuk pembangunan.
“Kalau tidak ada bantuan dari pemerintah provinsi yang kita ajukan 19 Milyar, tidak di setujui maka stop, hotel Sahid di tutup. Dana kita bukan hanya untuk covid, tapi masyarakat juga butuh dana itu untuk pembangunan di kota ini, ekonomi, infrastruktur dan lain-lain butuh dana juga”, tegas Wali Kota Jayapura.
Lebih lanjut dikatakan walikota bahwa Hotel Sahid yang disewa dengan biaya 1,3 miliar untuk proses karantina juga akan dihentikan. Serta bagi warga yang positif covid-19, agar melakukan isolasi mandiri.
“Dengar perintah saya ini, hotel harus ditutup,karena kita sudah kewalahan,Dana kita terkuras habis untuk covid ,dan defisit anggaran yang terlalu besar,”Tegas BTM.
Wali Kota juga menegaskan bahwa Tracking tetap dilakukan, tetapi Tes Rapid masal dihentikan.
“Stop lakukan rapid test masif di kota Jayapura, karena angka kita terus bertambah, terus naik karena kita aktif melakukan rapid test. Tujuan saya awalnya kita cepat mendapati yang positif, kita ambil, cepat ditangani secara medis, dia sembuh juga cepat untuk sakit ringan dan sakit sedang,”Kata BTM.
Walikota juga menerangkan bahwa kabupaten lain tidak melakukan seperti yang dilakukan Kota Jayapura, sehingga angka kasus covid mereka tidak pernah naik dan wilayah mereka tetap zona hijau. Mengingat Pandemi covid-19 yang sulit diprediksi dan kemungkinan bahwa covid-19 akan menjadi penyakit endemik layaknya malaria dan flu, maka 13 Puskesmas di Kota Jayapura diminta untuk melayani warga yang sakit termasuk warga yang kemungkinan terinfeksi covid-19.
“Kalau ada yang kedapatan sakit warga kita ditangani oleh salah satu dari 13 Puskesmas dimana dia berada. Kalau dia warga Saya yang ada di Jayapura selatan, maka dia ditangani oleh Puskesmas Wahno, kalau dia tinggal di Hamadi ditangani oleh Puskesmas Hamadi dan kemudian lakukan Isolasi mandiri,” Katanya.
Walikota meminta seluruh warga untuk mengikuti protokol kesehatan dengan memakai masker bila keluar rumah, jaga jarak serta sering mencuci tangan dengan sabun.

Mengingat 2 Rumah Sakit di Kota Jayapura ditutup sementara pelayanannya karena tenaga kesehatan di Rumah Sakit tersebut terinfeksi covid-19, maka Wali Kota Jayapura mengingatkan Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Jayapura dan aparat pemerintah di tingkat bawah tentang pentingnya mensosialisasikan pencegahan penularan covid-19 kepada masyarakat.

“Para ketua paguyuban saya minta bantu pemerintah untuk melakukan sosialisasi kepada warganya dan juga ketua – ketua klasis, ketua MUI dan PGGS. Mari kita menghimbau umat kita supaya mengikuti protokol kesehatan dengan ketat, itu harapan saya supaya kita putus mata rantai penyebaran covid-19 di wilayah kota Jayapura,” Ajaknya lagi .( Sonya)