Tangisan Maya Sheva di Emas Karate Terakhir DKI Jakarta

JAYAPURA—DKI Jakarta akhirnya menutup pertandingan cabang olahraga karate Pekan Olahraga Nasional (PON) XX dengan raihan medali emas di nomor kumite beregu putri usai menang atas Sumatera Utara di GOR Politeknik Penerbangan Kayu Batu, Kota Jayapura, Kamis (14/10/21).

Emas terakhir itu direbut DKI Jakarta secara dramatis. Devina Dea menjadi penentu babak final kumite beregu putri dan merubah hasil pertarungan dengan nilai tipis 2-1.

DKI Jakarta hanya menurunkan 3 karatekanya dari 4 karateka yang disiapkan di tepi Tatami. Ceyco Georgia Zefanya Hutagalung, Bulan Suci Bawenti dan Devina Dea adalah petarung yang diturunkan oleh DKI Jakarta. Sementara Maya Sheva cuma bisa duduk dan menyemangati rekan-rekannya.

Duel Devina Dea dengan karateka Sumatera Utara, Nicky Dwi Oktari Putri menjadi penentu emas DKI Jakarta. Dea memenangi duel tersebut dan memecah tangis rekan-rekannya di tepi Tatami. Maya Sheva yang tidak sempat bertanding paling histeris menyambut kemenangan itu.

Sedih bercampur bahagia nampak di balik wajahnya yang menangis tak henti-henti. Maya menangis karena perjuangan teman-temannya membuahkan medali emas, di saat ia tak bisa bertanding karena mengalami cedera serius.

Maya Sheva adalah salah satu karateka unggulan DKI Jakarta untuk mendulang medali emas PON XX. Maya merupakan atlet Pelatnas yang merengkuh medali perunggu SEA Games 2019.

Maya didera cedera ketika tampil di babak 16 besar kumite -50 kg putri. Itu merupakan cedera lamanya yang ia derita sewaktu menjalani Pelatnas. Sebelumnya, Maya memang turun di nomor perorangan, Saaat di Pelatnas, ia mengalami cedera.

“Tapi di Pelatnas selama setahun, saya mulai dikuatkan dan bisa berdiri di sini. Saya berterima kasih kepada pengurus, pelatih yang masih memberikan kepercayaan kepada saya. Coach saya juga yang memberikan saya kesempatan dan membantu recovery penyembuhan saya, sampai akhirnya saya masih bisa bertahan di sini. Walaupun saya tumbang di perorangan, tapi teman-teman saya di beregu bisa pulang dengan medali emas,” ujar Maya.

Menurut maya, pada laga perorangan sebelumnya, teman-temannya terus memotivasi dan  menyemangati dia untuk bangkit.

“Meski saya sedikit sakit untuk berdiri, tapi saya coba bangkit lagi dan bertarung lagi. Walaupun hasilnya saya kalah, saya tetap bersyukur bisa tetap dikasih poin. Makanya saya juga menyemangati teman-teman saya dan bisa mendapatkan medali emas,” tambahnya.

Raihan medali emas kumite beregu putri itu membawa DKI Jakarta finis di peringkat kedua perolehan medali emas cabang olahraga karate dengan 3 medali emas, 4 perak dan 2 perunggu. (Djarwo Gerrard/Gusty Masan Raya/Humas PB PON XX)