Penjelasan Terkait Potensi Tsunami dari Gempa-gempa Yang Telah Terjadi di Sekitar Kota Jayapura

Jayapura,( KPN)-Kepala Balai Besar MKG Wilayah V Jayapura, Yustus Rumakiek, Jumat Malam.(11/02/23) mengeluarkan press release terkait penjelasan terkait potensi tsunami dari gempa-gempa yang terjadi di sekitar Kota Jayapura.
Dirinya mengatakan Pada hari Senin 2 Januari 2023 pukul 03:24:30 WIT, wilayah sekitar Kota Jayapura diguncang gempa bumi tektonik dengan magnitudo M5.4. Gempa bumi ini diikuti gempa-gempa lanjutan yang terus berlanjut hingga hari ini, tanggal 10 Februari 2023. Selama periode tersebut, terdapat dua gempa yang cukup signifikan menimbulkan kerusakan.
“Gempa M5,4 pada Senin 2 Januari 2023 pukul 03:24:30 WIT dengan episenter berada di laut pada koordinat 2.46LS-140.78BT atau 11 km Timur Laut Kota Jayapura, kedalaman 10 km, dan mekanisme pergerakannya adalah sesar turun. Gempa dirasakan dengan skala intensitas IV MMI di Kota Jayapura. Gempa ini menimbulkan kerusakan pada beberapa bangunan di wilayah Kota Jayapura,”jelas Yustus.

“Gempa M5,2 pada Kamis 9 Februari 2023 pukul 15:27:59 WIT dengan episenter berada
di darat pada koordinat 2.50LS-140.70BT atau 4km Barat Laut Kota Jayapura, kedalaman
10 km dan mekanisme pergerakannya adalah sesar geser. Gempa dirasakan dengan
skala intensitas V MMI di Kota Jayapura. Gempa bumi ini menimbulkan kerusakan pada
beberapa bangunan, menyebabkan terjadi tanah longsor, dan terjadi kebakaran di
wilayah Kota Jayapura,”lanjut Dia.
Hasil analisis spasial yang dilakukan BMKG terhadap gempa-gempa dengan magnitudo M3.6
atau lebih besar dan berdampak dirasakan menunjukkan adanya kecenderungan gempa-gempa.
“Pada bulan Februari 2023 berlokasi dominan di darat meski terdapat beberapa gempa dirasakan
Hasil analisis ini dapat diartikan bahwa gempa-gempa yang terjadi akhir-akhir ini episenternya cenderung semakin ke arah selatan atau berlokasi ke arah darat. Termasuk kejadian gempa,”ucapnya
Lanjut dirinya Tanggal 9 februari 2023 pukul 15.28 WIT. Gempa bumi ini berlokasi di darat dengan kedalaman gempa 10 km, sehingga dampaknya begitu signifikan di sekitar sumber gempanya. Gempa bumi yang terjadi di darat dengan kekuatan < M6.5 tidak akan memicu terjadinya tsunami di laut.

“Secara umum syarat terjadinya tsunami tektonik yaitu:gempa bumi berkedalaman dangkal (kurang dari 30 km), gempa bumi memiliki magnitudo lebih dari 6.5,. gempa bumi berlokasi di laut, dan mekanisme pergerakannya berupa sesar naik atau sesar turun.Dari beberapa persyaratan tersebut, gempa-gempa yang telah terjadi di Jayapura tidak berpotensi menimbulkan tsunami tektonik. Karena magnitudo / kekuatan gempa bumi terbesar berada pada skala M5.4 (2 januari 2023),”jelas Rumakiek .
Terkait dengan kecenderungan episenter gempa bumi yang semakin mengarah ke arah selatan
(ke daratan) hal ini semakin mengecilkan kemungkinan terjadinya tsunami tektonik. Meski begitu, bukan berarti tidak mungkin gempa bumi kembali terjadi di laut. Gempa bumi bisa terjadi di mana saja dan kapan saja.
” Hingga saat ini belum ada teknologi yang sudah teruji dapat memprediksi kapan, seberapa besar, dan di mana gempa bumi akan terjadi secara tepat dan akurat.,”jelas Rumakiek.

Beberapa rekomendasi yang perlu kami sampaikan kepada masyarakat di Wilayah Jayapura diantaranya :
1.Masyarakat diharapkan tetap tenang serta waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa bumi susulan.
2.Pastikan kondisi bangunan tempat tinggal kuat dan tahan gempa.
3.Hindari beraktivitas di sekitar bangunan-bangunan yang sudah rusak atau terlihat retakan akibat gempa bumi.
4.Pastikan jalur evakuasi dari dalam rumah ke luar rumah tidak terdapat penghalang yang
dapat mempersulit evakuasi saat terjadi gempa bumi.

5. Membuat rencana kedaruratan untuk level keluarga (Menyaiapkan tas siaga bencana
yang berisi dokumen penting, obat-obatan, pakaian secukupnya serta makanan instant.

6. Masyarakat yang tinggal di daerah lereng-lereng mewaspadai kemungkinan longsor yang terjadi akibat dari gempa bumi.

Masyarakat di harapkan tidak mudah terpancing dengan informasi-informasi  yang tidak benar dari sumber tidak kredibel, dan tetap mengikuti arahan dari pihak berwenang,” ajaknya.
“Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi
resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (https://www.bmkg.go.id,” ajaknya. (**)