
Jayapura ( KPN)- Melalui Hut Kota Jayapura dan Hut Pekabaran Injil ( PI) di Tanah Tabi yang ke- 109 , kita wujudkan kehidupan masyarakat yang takut akan Tuhan dan peduli lingkungan ,menjadi sorotan sub thema dalam Ibadah syukur Kota Jayapura dan Pekabaran Injil di Tanah Tabi yang dilangsungkan di GOR Waringin Kotaraja , Minggu (10/03/2019).
Ibadah yang berlangsung hikmah ini dihadiri Forkompimda Kota Jayapura, para pimpinan-gereja, serta ratusan jemaat dari Klasis se- Tanah Tabi.
Mengawali refleksi dari pembacaan Firman Tuhan (Kejadian 1 : 1 – 31 )” Allah menciptakan lagit dan bumi serta isinya .
Pelayan firman Pendeta Yosina Wospakrek dalam khotbanya mengatakan saat ini kita merayakan Hut dan meperingati masuknya Injil dengan thema takut akan Tuhan dan peduli lingkungan, bukan hanya di Tanah Papua dan Tanah Tabi, namun masalah lingkungan menjadi pembahasan global.

” Bukan hanya kita tetapi secara global orang sedang bergumul tentang bagaimana dunia ini harus tetap eksis bumi ini harus tetap ada dan lingkungan ini harus tetap kita jaga supaya kita bisa tetap hidup, ” kata pendeta dalam khotbanya.
Pendeta berharap kepeduli terhadap lingkungan menjadi tanggung jawab bersama supaya generasi kita pada massa mendatang tidak mengalami malapetaka Sebagaimana yang kita alami saat ini.
Wakil Ketua Sinode GKI di Tanah Papua Pendeta H. Rollo S.Th, dalam sambutannya mengatakan masyarakat yang datang dan hidup di kota jayapura harusnya ikut peduli lingkungan.
” Baik kita jadikan tanah Tabi sebagai kampung sendiri , sebagai rumah sendiri dan merasa juga sebagai pemilik negeri ini . Sehingga engkau ikut terlibat bersama – sama melindungi dan merawat ,” kata Pendeta.

Dikatannya beberapa jenis biota laut yang dulunya begitu banyak dengan tercemarnya laut oleh limbah sampah, biota laut tersebut sudah tidak ada lagi .
” George Awi Ketua LMA Portnumbay, bersama Ondoavi dan kepala suku dan juga pimpinan klasis di Tanah Tabi dan pimpinan pemerintahan kita melihat ini sebagai tanda awas bawa kamu menuju kepunahan,” tegas Pendeta
Pendeta juga berharap supaya hal tersebut tidak terjadi maka kita harus mulai melakukan tindakan penyelamatan dini , dengan terbentuk sebuah badan yang akan terlibat bersama sama dengan pemerintah , gereja, Masyarakat adat untuk mengembalikan apa yang telah hilang hari ini.
Sementara itu Walikota Jayapura DR. Benhur Tommi Mano, MM , dalam sambutanya mengatas namakan anak – anak Tabi hendak mempanyaikan hormat dan bangga kepada para pekabar injil yang telah membuka Tanah ini bagi injil.

” Dan ucapan terimakasih kepada semua yang mengimani dan bekerja keras, sehingga injil terus dikobarkan diatas tanah ini, para hamba Tuhan se- Tanah Tabi, warga gereja GKI se- tanah Tabi dengan setia menjaga GKI dalam semangat pekabaran injil sampai saat ini,” kata Walikota.
Ucapan terimakasih juga disampaikan Walikota kepada para Ondoavi, kepala suku se- tanah Tabi yang ikut mendirikan kesejarahan injil disini dan juga tidak lupa pemerintah provinsi Papua dan pemerintah se Tanah tabi dengan semangat kemintraan untuk menopang pekerjaan pekabaran Injil.
” Semua kerja keras dan jerih payah bapak ibu membawa pemakabaran injil di tanah kami .kami percayah tuhan Allah Yesus Kristus dalam.kuasa roh kudus akan memberkati kita semua,” ungkap Walikota .

Ibadah syukur Hut Kota Jayapura dan Pekabaran Injil di Tanah Tabi, dimeriahkan dengan puji pujian dari paduan suara ( PS ) jemaat Viadolorosa Tobati, Gabungan Marturia dan Gabungan organisasi wanita Kota Jayapura. Jemaat Syaloom Pasifik Indah Polda Papua.
Paduan suara Pniel Kotaraja , Akbar , Choir Smansha Abepura , Paduan suara penatua dan syamas Klasis Sentani, vocal gruop Tana. PAR Klasis Pornumbay dan paduan suara Pospel Ora Et Labora Klasis Sentani .
Dan juga beberap sanggar tari yang ikut memeriahkan Ibadah syukur Hut Kota Jayapura dan Pekabaran Injil di Tanah Tabi.
Perayaan Hut Kota Jayapura dan masuknya Injil di Tanah Tabi 2019 yang berbeda di tahun sebelumnya yaitu Doa syafaat dibawahkan dalam beberapa bahasa di Tanah Tabi .

Untuk mendoakan Pemerintah dan TNI POLRI dibawahkan dalam bahasa Enjros dan Tobati, gereja dan kerukunan beragama di tanah Tabi didoakan dengan menggunakan bahasa Skouw.
Masyarakat adat dalam bahasa Sentani, masalah sosial dan konflik di tanah Tabi dalam bahasa Nafri, keamanan tanah Tabi saat Pilpres dan pileg dalam bahasa Kayu batu dan Kayo Pulau. serta PI di tanah Tabi dan kehidupan masyarakat dan lingkungan oleh pelayan firman.
Rangkaian Ibadah Syukur 109 Tahun dan Pekabaran Injil di Tanah Tabi ini ditutup dengan pemberian bingkisan kasih kepada anak- anak jalanan dan penyandang difabel oleh Walikota Jayapura . ( Sonya)