
Jayapura ( KPN)- Aliansi Masyarakat Konsumen air PDAM Kota Jayapura, akan melakukan Aksi Demo damai, yang direncanakan pada Kamis ( 27/02/20), bertempat di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Jayapura.
Hal tersebut di sampaikan oleh Koordinator Aliansi Masyarakat Konsumen air PDAM Kota Jayapura, Panji, kepada wartawan, Senin ( 24/02/20) disalah satu hotel di Abepura.
Dikatanya Aliansi Masyarakat Konsumen air PDAM Kota Jayapura,akan menyuarakan bersama Hak-hak konsumen pengguna air PDAM, yang mana berdasarkan undang- undang( UU) Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, khususnya pasal 4 terkait hak konsumen yang jumlahnya mencapai 9 item.
” Yakni hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengonsumsi barang atau jasa,dan hak untuk memilih barang atau jasa serta mendapat barang sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan,” tegas Panji .
Lanjut Dia melihat situasi yang terjadi selama 5 bulan terakhir sejak bulan Agustus 2019.Di beberapa lokasi tempat tinggal di Kota Jayapura mengalami kelangkaan air. Maka dari itu kami segenap aktifis yang tergabung di dalamnya mengajak segenap masyarakat untuk bergabung bersama melakukan fungsi kontrol terhadap PDAM yang seyogyanya sudah harus ada pembenahan managemen, sehingga ada konsep pelayanan prima yang bisa diberikan kepada masyarakat yang terdapak.
Dan inilah siap Aksi turun jalan atau Demo damai di DPRD Kota Jayapura dan PDAM, yaitu Permasalahan, Matinya air PDAM selama 5 ( lima) bulan dan jarang mengalir mengakibatkan kerugian masyarakat di beberapa lokasi pemukiman di 5 Distrik. Tidak jelasnya kompensasi yang diberikan oleh pihak PDAM kepada maayarakat ( konsumen).Tidak adanya transparansi informasi akses publik mengenai pajak perusahan pengelolaan air, swasta, perhotelan dan pendapatan pajak dari masyarakat. Kurangnya pemberitahuan media mengenai penjadwalan matinya air. Selama 10 (sepuluh) Tahun terakhir tidak adanya inovasi, reformasi, industri pengelolaan air dan pelayanan prima pelanggan.
Tambah Panji inilah 6 (Enam) Masukan dan Solusi PDAM, Solusi teknologi industri pengolahan air danau dan laut menjadi air bersih di setiap distrik baik sentral, harus di bangun untuk bisa mencukupi semua kebutuhan masyarakat di 5 Distrik. PDAM harus memaksimalkan sosialisasi dan bekerja sama. PDAM menertibkan pipa-pipa liar. Penertiban mesin dub (Penyedotan ke pipa PDAM) di daerah yang tidak ada sumur bornya. Penyecekan meteran air oleh petugas dengan cara manual berpotensi kesalahan penulisan yang merugikan konsumen dan Harus ada reformasi, manajemen, perusahan dan reformasi teknologi pengelolaan air dan informasi manajemen perusahaan PDAM.
Sementara itu Michelk Kurisi Aktivis perempuan dan Anak, Mengatakan sangat tertarik dengan isu permasalahan air selama ini ,dimana perempuan dan anak menjadi korban dari PDAM, karen selama ini mereka bersusah payah mendapatkan air.
Hal yang sama juga di sampaikan oleh Vivaldi Aronggiar warga perumnas dua Yabansai Distrikn Heram dimana tempat tinggal mereka yang berlimpah air, kini sudah susah untuk mendapatkan air, tambah lagi warga setiap hari harus membeli air dengan harga yang begitu mahal dan harus mengorbankan uang jajan anak- anak mereka, sehingga warga berharap ada transparansi dari pihak PDAM.
Selain itu juga Paul Ohee ketua pemuda Tabi Papua, mengatakan dalam menyikapi realita yang terjadi salah satunya air adalah sumber kehidupan.
“Permasalahan yang terjadi di kota ini adalah minimnya distribusi air ke setiap perumahan atau setiap kepala keluarga dalam konteks ini saya melihat bahwa ada sebuah persoalan yang besar baik itu di PDM dan juga di lingkungan kita untuk itu harapan kita segera mencarikan solusi,” ungkap Dia.
Kepada masyarakat yang ada di wilayah ini untuk menjaga lingkungan hutan sehingga kita bisa mengantisipasi masalah air di Kota Jayapura 50 Tahun kedepan. Oktaf Gombo sekjen FPDD Papua , mengatakan masalah air adalah permasalahan yang serius dan harus ditangani cepat hari ini kami aktivis dari Papua kami siap bergabung bersama aliansi masyarakat konsumen air kota Jayapura untuk menyerahkan masalah ini, karena air adalah masalah mendasar kebutuhan hidup masyarakat. ( Selvina)