Memori Passionis Bencana Sentani

Rumah warga yang rusak akibat bencana banjir bandang Sentani , pada 16 Maret 2019 lalu. ( foto/ Istimewa)


Sentani ( KPN) – Belum hilang dari ingatan, ketika gemuruh dari gelindingan bebatuan, tanah longsor dan air bah tercurah dari Pegunungan Cycloop ke lembah Kota Sentani.

Sementara itu, Jeritan tangais anak2 dan orang dewasa, masih mengiyang-iyang di telingaku. Bahkan teriakan Minta Tolong pun masih bergema. Saat itu, 16 Maret 2019 – setahun yang lalu. Kota Sentani dan sekitarnya diterjang banjir bandang. Ribuan nyawa melayang dan harta benda hilang.

Ketika itu, Papua berduka. Lalu bantuan kemanusiaan pun berdatangan. Baik dari pemerintah di Tanah Papua (Papua dan Papua Barat) maupun dari luar Papua. Berbagai lembaga terus memberikan bantuan untuk meringankan beban para korban. Triliun rupiah pun, masuk ke Kabupaten Jayapura. Jumlah dana bantuan ini, mungkin lebih besar dari APBD Kabupaten Jayapura.

Kini sudah satu tahun. Bongkangan batu dan kubangan air di perumahan Yahim dan sekitarnya, masih Nampak. Para pengungsi belum semua mendapatkan tempat tinggalnya.

Luka dari bencana itu belum sembuh. Ditambah lagi dengan dibakar atau terbakarnya dusun-dusun sagu. Sementara penghijauan di Pegunungan Cycloop, nyaris tak jalan.

Para politisi, termasuk Sang Bupati Jayapura dan cerdik pandai pun terus berceloteh, bahwa bencana ini terjadi karena intensitas hujan yang tinggi dan juga diakibatan gundulnya Pegunungan Cycloops. Tapi setelah setahun peristiwa bencana, apa saja yang dilakukan untuk mencegah bencana itu lagi ?


Entahlah….. Tapi yang pasti, Cyccloop terus membotak dan Petinggi kabupaten Jayapura terus melakukan pencitaan demi karir politik mereka. Sementara di sudut Yahim sana, sekelompok orang – korban bencana masih terus menuntut janji Pa Bupati, Janji Pa Gubernur, Janji semua petinggi Negara ini. Meraka yang menuntut itu, kini tak berdaya ….

JANGANkita biarkan Jeritan tangis dan Ribuan nyawa manusia yang terkapar dan terbungkus lumpur itu, menghilang begitu saja dan kita semua mulai sibuk dengan (bencana) PON XX …. ????
Sungguh Tragis……. (Krist A)