Keerom (KPN)-Setelah mendaftar sebagai pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Keerom di KPU kabupaten Keerom, pada Sabtu siang (5/9/2020), dan melalui proses tahapan pemeriksaan berkas administrasi di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Keerom, mulai pukul 12:00 WIT, siang hingga pukul 21:00 WIT, pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Keerom, Muhammad Markum dan Malensius Musui, pada malam harinya dilanjutkan dengan deklarasi pernyataan delapan partai sebagai pengususung Markum-Malen (MAMA), pada pilkada serentak tahun 2020 ini.
Dalam deklarasi ini, delapan partai politik pengusung MAMA, yakni Partai Demokrat, PKS, Gerindra, PPP, Hanura, Garuda, Perindo dan Berkarya menyatakan sikap, siap memenangkan Markum-Malen dalam pilkada Keerom mendatang. Selain itu, delapan parpol juga mengibarkan bendera partai sebagai lambang pendukung bagi pasangan Markum-Malen (MAMA).
Bakal calon Bupati Keerom, Muhammad Markum Mengatakan, dengan kerja keras delapan parpol pengusung, semua suara sudah dalam wadah yang tepat.
“Dari pagi hingga malam kami berdua Markum-Malen mohon maaf yang sebesar-besarnya, saya yakin dengan kerja keras kita, dengan (MAMA), Markum-Malen saya meminta suara gunung semua sudah didalam wadahnya dari Demokrat, Hanura, Garuda dan Berkarya,” kata Markum.
Dirinya membuktikan bahwa selama dua tahun terakhir dirinya menjabat sebagai Bupati, banyak pembangunan yang sudah di kerjakan, mulai dari pembangunan infrastruktur, jalan dan jembatan dam berbagai pembangunan lainnya.
“Walaupun baru dua tahun bukti sudah kita lihat dan rasakan, seperti, pembangunan, infrastruktur yang kita sedang berkeliat, jalan dan jembatan. Walaupun dalam masa Pandemi Covid-19, pembangunan jalan mulai tembus ke towe hitam bisa terselesaikan tahun ini.
Dari tiga ruas untuk mengerjakan pekerjaan yang begitu berat hanya dalam waktu singkat. Inilah bukti kami,” ujar Markum.
“Kita tidak boleh terlena, tapi saya yakin dengan partai politik yang telah mengusung kami berdua Markum-Malen, bisa berlanjut kembali untuk melanjutkan pembangunan ini,” uajrnya.
“Pemerintahan, kami tetap mengedepankan goodgovernant, tata kelola pemerintahan yang baik. Kalau kita jalankan secara baik, walaupun mendapat tantangan yang begitu besar tetap saya akan lanjutkan karena itu sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” tuturnya.
Dengan dukungan 80 persen dari penduduk Keerom, untuk melanjutkan pembangunan ini.
“Masa Pandemi ini saya mendapat dukungan hampir 80 persen yang ada di penduduk Kabupaten Keerom, untuk kami lanjutkan demi kemasyarakatan.
Tiga ini saja kalau kita benar-benar kelola dengan baik, bukan tidak mungkin kabupaten pemekaran di provinsi Papua, dari tahun ke tahun, tetap ada progres terus-menerus untuk menaikan daya beli, daya saing di kabupaten Keerom dan di daerah luar Kabupaten Keerom,” ungkapnya.
Dengan tata kelola yang sudah baik, maka dengan bukti selama 16 tahun kabupaten Keerom mendapat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian).
“Kita sudah mempunyai hal yang baik sekali, dengan tata kelola keuangan yang baik. Buktinya selama 16 tahun kabupaten Keerom bisa mengelola keuangan dengan baik mendapat WTP berturut-turut. Hanya dalam waktu singkat. Itu adalah bentuk komitmen kami dan kami akan melanjutkan kembali,” ujar Markum.
Selain delapan parpol pengusung, satu parpol tanpa kursi di DPR juga mendukung yakni partai PSI.
“Sangat luarbiasa delapan (8) partai politik mendukung kami dan tidak terduga pada waktu kita di lapangan beberapa parpol juga walaupun yang nonseat, saya dapat dari partai PSI, dengan tulus hati dukung kami dua. Begitu saya lihat dengan kosituwen pendukung partai PSI sekitar 2.700, tapi ini adalah sesuatu penghargaan yang sangat tinggi sekali tidak ada kursi di DPR, suaranya begitu besar, penyebarannya dari dapil 1,2,3, tapi surat keputusan diberikan kepada kami. Dengan partai-partai yang lain, ini komitmen kami untuk membangun Keerom yang lebih baik, cerdas, dan bermartabat, tidak hanya ngomong besar tapi kerjanya tidak ada, lebih bagus diam kerjanya banyak,” tutur Markum.
Sementara itu Bakal Calon Bupati Keerom, Malensius Musui menyampaikan, walaupun berbeda suku namun tidak usah terpecah belah.
“Kita bangun posko kemenangan dengan harapan besar kita ini semua di Keerom adalah mujair (muka jawa irian). Dengan mujair ini kita sama-sama membangun tidak usah terpecah belah, maka bangunan megah tidak dapat terbangun,” kata Malen.
Sebagai anak asli Keerom, mari bersama-sama membangun Keerom kedepan lebih baik lagi.
“Mari untuk itu kita semua sama-sama, siapapjn yang jadi Bupati dan Wakil Bupati untuk Keerom. Jadi jangan kita bikin masalah di tengah-tengah ini.
Saya sebagai anak asli Keerom, saya menyatakan diri bahwa tidak usah kita ribut karena ini rakyat kita, kita mau taruh mereka dimana. Kalau kita ribut terus-menerus tidak akan bangun Keerom. Keerom lebih luas dari luasnya provinsi Papua, dimana Keerom dan Mamberamo Raya. Kalau kita berkelahi terus tidak mungkin akan bisa kita bangun,” ungkapnya.
Tutur Malen, siapapun yabg terpilih dalam pilkada Keerom itu adalah aturannya Tuhan.
“Untuk itu kalau siapapun yang terpilih dari sekian calon yang ada itu adalah garis tangan dari Tuhan. Tidak usah di pungkiri, kita manusia mau besar hati tapi Tihan yang menentukan. Karena hati baik maka ko yang akan bangun, maka nanti besok baru yang lain lagi. Kalau semua mau ambisi maka siapa yang jadi rakyat, pasti tidak ada.
Dengam besar harapan, keluarga besar, kitong yang punya tanah ini bangun Keerom,” tuturnya. (Cl)