
Jayapura (KPN) – Wakil Ketua Umum Komite Olahraga Nasional (KONI) Pusat Mayjen TNI (Purn) Suwarno menyarankan KONI Papua Fokus pada pembinaan atlet.
Saya melihat semua disini,Cabor yang ada akan dipertandingkan, harus ada ujian dalam mengikuti babak kualifikasi, kalau babak kualifikasinya tidak lolos, Dia tidak ikut.
“Oleh sebab itu saran kami KONI Pusat nanti untuk diarahkan agar KONI Kabupaten Kota, Masing-masing ikut pertanggung-jawab membina sekurang-kurangnya 1-3 atlet terpilih dengan potensi daerahnya, untuk disumbangkan mendapatkan medali emas bagi Papua di PON Aceh Sumut. “Kata Suwarno usai membuka Raker KONI Papua,Jumat(1/04/22) malam dipusatkan di Wisma Atlet.
Lanjut Dia harus ada pembagian, jika atlet yang sudah dibina Kabupaten Kota, Jagan pula diambil oleh Provinsi.
Dengan adanya Pembagian Pemerintah Provinsi Papua sudah punya target untuk menyiapkan atletnya menuju PON 2024.
“Sehingga nanti 93 medali emas yang sudah diperoleh di PON Tahun lalu paling tidak dipertahankan,Syukur kalau bisa ditambah dengan tambahnya Cabor, Itu hal-hal yang perlu disiapkan menuju ke Aceh-Sumut ” Kata Dia.
Untuk babak kualifikasi Tahun depan sudah dilaksanakan, Di Papua bahkan luar Papua,dan jumlah cabor tergantung dari cabang olahraga.
“Jadi pembinaan atlet itu tidak bisa terputus, Pembinaan atlet itu perlu kesinambungan, Sehingga saran Saya kepada Bapak Gubernur melalui Sekda, Anggaran yang diberikan kepada KONI Jagan fluktuatif( ketidakpastian), Tetapi diupayakan rata, Umpanya 100 naik sedikit jangan diganti 40 dan 30,Nanti tidak menjadi evektif kaitannya dengan pembinaan atlet. “Harap Suwarno.
“Contohnya seorang atlet angkat besi berhenti satu bulan dan tidak latihan maka memerlukan waktu 9 bukan untuk repetisirepetisi, itu merupakan satu ketrampilan dan kemampuan yang dipelihara, Sehingga kita berharap anggaran yang diberikan oleh Pemda kepada KONI ada kontinuitas dan kesinambungan, dalam pembinaan-pembinaan atlet. “Lanjut Dia.

Sementara itu Sekretaris Umum KONI Papua , Kenius Kogoya, SP. M. Si,Mengatakan terkait dengan pembinaan atlet yang disarankan oleh KONI Pusat merupakan tantangan bagi KONI Papua.
” Tantangan yang harus diperhatikan oleh KONI kabupaten kota,Kenapa diberikan beban satu medali emas, Artinya minimal satu kabupaten itu bisa membina beberapa cabor yang menjadi unggulan.”kata Kenius
“Supaya apa atlet-atlet dari Kabupaten Kota, Itulah kemudian kita persiapkan untuk PON berikutnya Aceh-Sumut. ” Lanjut Dia
Tambah Kenius, Ini sebenarnya beban yang harus diambil oleh KONI Kabupaten Kota, lebih dari 1 justru itu lebih baik, untuk ukuran Kabupaten tidak terlalu berat.
“Mudah-mudahan itu bisa ditangkap oleh KONI daerah yang hadir, Supaya bisa membina atlet yang baik dan mempersiapkan diri dengan baik. ” tutup Dia. (Sonya)