Pt. PPMA Papua Gandeng Econusa Jayapura Gelar Pelatihan public speaking dan Jurnalis Kampung


Jayapura (KPN)-Guna melatih keberanian berbicara di muka umum dan menjadi agen-agen Perubahan di masa depan bagi kampung mereka dan tanah Papua.
Sebanyak 20 Perwakilan dari dua distrik di Kabupaten Jayapura,baik tokoh adat,gereja. Pemuda,perempuan Pemuda , mengikuti kegiatan pelatihan public speaking dan Jurnalis Kampung ,bagi Nanbom, Kwansu, distrik Kemtuk dan kampung beneik, garuda, distrik unurum guay kab. Jayapura.
Bertempat di Balai diklat kemensos  kamkey, Jayapura, selama dua hari  mulai 1-2 September 2022..

Pemateri hari pertama adalah Maryo Saputra Kepala. Kantor Econusa Jayapura , yang memberikan materi tentang dasar -dasar Public Speaking, Berto staff Econusa yang memberikan materi membuat video, pengenalan alat dan teknik mengambilan video .
Sementara hari kedua Alberth Yomo, pemred Hutan Papua ID dan Fokus Papua,memberikan materi tentang teknik menulis artikel,15 kunci menulis informasi pendek. Jean Marjen dari Hutan Papua ID, memberikan materi tentang desain Pamifet menggunakan aplikasi canva, teori dan praktek.
kepala kantor econusa Jayapura Maryo Saputra, mengatakan dasar-dasar Public speaking diantaranya kegiatan menyampaikan pesan berupa ide, gagasan secara oral atau lisan, bentuk komunikasi dimana seorang pembicara menghadapi pendengar dalam. Jumlah yang relatif besar dan pembicara yang relatif kontinu.
Dikatanya tujuan dari public speaking atau bicara di muka Umum yaitu menyampaikan informasi kepada audiens atau menghibur audiens, mempengaruhi audiens, penyebab kecemasan dan bagaimana cara mengatasnya. Variasi suara, kecepatan bicara dan artikulasi, tips merebut perhatian dan membuka presentasi.
“lewat pelatihan ini saya berharap bapak-bapak, Mama-mama, adik dan saudara semua minimal kita sudah berani berbicara,” Ungkapnya.


“Minimal buat keluarga kita sendiri, untuk kepentingan keluarga kita sendiri, untuk kepentingan kampung, suku dan kepentingan Papua kedepan,” Tambanya.
Lanjut dia, Kedepanya kita tmulai berani berbicara didalam forum,bukan setelesai forum baru kita bicara, farum atau bertemuan  apa saja kita mulai beranikan diri untuk menyuarakan pendapat kita, itu yang paling penting.
Jadi harapan kedepan kita sudah mulai berani berbagai didalam forum. Bukan selesai forum baru kita bicara atau pertemuan-pertemuan forumnya apa saja itu yang paling penting.
,
Sementara itu Direktur Perkumpulan terbatas untuk Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat Adat (PT PPMA) Papua, Naomi Marasian, Mengatakan kegiatan Pelatihan public speaking dan Juga Jurnalis kampung, lebih fokus kepada masyarakat yang berada di dua distrik  Kemtuk dan unurum guay.
“Empat kampung tersebut menjadi  wilayah dampingan kita terkait dengan program aksi perubahan iklim, ” katanya.


Lanjut dia, dengan berbagai fenomena ,perkembangan serta perubahan sosial ditengah masyarakat, menjadi penting memberikan ruang dan akses bagi masyarakat untuk terlibat dalam menyuarakan hal-hal yang berkaitan dengan mereka dalam partisipasi aktif, dalam pembangunan baik di tingkat kampung, distrik dan kabupaten.
“Untuk mempersiapkan kepentingan masyarakat itu, saya pikir hal-hal yang sifatnya mendasar, soal bagaimana masyarakat berbicara itu menjadi hal penting, karena latar belakang masyarakat sering malu, kalau mau menyampaikan pendapat mereka.Dan rata-rata yang mendominasi di setiap pertemuan itu  masih banyak laki-laki atau bapak-bapak , Para pemegang kekuasaan di tingkat kampung,”katanya
” Kita berfikir penting mempersiapkan generasi untuk terlibat aktif dan juga menjadi agen- agen perubahan, agen informasi kemudian mendistribusikan informasi dari luar,dipublikasikan itu kepada masyarakat, “ungkapnya.
Lanjut dia,Sebagai kepentingan mempersiapkan masyarakat tapi juga menjadi agen untuk menyuarakan persoalan-persoalan ketidak adilan atau ketimpangan yang dialami oleh masyarakat itu, supaya terjadi keseimbangan bagi masyarakat  baik bagi relasi hubungan mereka dengan orang lain, tapi juga hubungan mereka terhadap sesama orang kampung,bahkan juga dalam konteks hubungan mereka dengan alam mereka,
“Karena hutan tanah adalah ruang dari kehidup mereka, sudah menjadi penting mereka ikut terlibat, berbicara dan membuat keputusan-keputusan yang tepat berkaitan dengan,keberlangsungan kehidupan dari pada mereka,” Tegas Naomi.


Tanah, hutan dan sumber daya alam adalah bagian dari kekayaan alam dan aset dari masyarakat yang perlu mereka jaga, tapi juga di kelola mereka bisa makan dan hidup di wilayah  mereka. Baik mereka dan juga generasi masa depan.
kehidupan itu perlu di kelola, direncanain, dijaga dan di kembangkan sebagai bagian dari pada wujud relasi atau hubungan mereka dengan keterkaitan, partisipasi aktif mereka dalam perubahan.
Tentunya program ini tidak terlepas dari dukungan teman-teman WWF dan dukungan Econusa juga kerjasama untuk meningkatkan kapasitas pada masyarakat, “Katanya.
Dirinya berharap dengan pelatihan ini menambah pengetahuan masyarakat secara khusus apalagi generasi muda terkait dengan era keterbukaan, teknologi bagimana mereka juga bisa mengunakan  hendpon atau HP yang mereka miliki  untuk mengelola informasi yang ada  atau Kondisi-kondisi perubahan yang terjadi di kampung mereka, kemudian bisa dipublikasikan oleh mereka.
“Kita berharap kemudian ada kesadaran baru yang muncul di masyarakat bahwa mereka itu tidak sendirian sebenarnya masih ada banyak orang lain yang peduli dengan mereka atau yang bisa berbagi dengan mereka. Kemudian mereka punya keberanian,” Ungkap Naomi.
Paling tidak dikampung mereka berani atau dalam artian tidak melakukan tekanan,  tapi paling tidak ,bisa “menyuarakan dong pu isi hati baik ditengah keluarga kepada bapak, tua-tua adat , di pertemuan-pertemuan  kampung bisa memberikan pertimbangan-pertimbangan ,” Lanjut dia.
“Supaya kita berharap kepada mereka ini generasi masa depan, mereka harus berdiri sebagai tanda bahwa mereka siap untuk melakukan perubahan yang lebih baik, tapi juga menjadi agen perubahan bagi komunitas mereka di kampung mereka, ” Harapnya.

Salah satu peserta perwakilan kampung Kwansu, distrik Kemtuk, Rebecca Waru. Mengatakan ilmu yang diperoleh lewat pelatihan ini sangat bermanfaat bagi dirinya, dan akan implementasikan bagi masyarakat dan pemuda yang ada di kampungnya.
“Saya berharap suatu saat nanti bisa berbicara didepan forum-forum besar yang dilakukan di kampung saya,untuk menyuarakan inspirasi mereka terutama kaum perempuan,” Ungkap Rebecca.
Dirinya juga menyampaikan terimakasih kepada Pt. PPMA Papua dan pemateri dari Econusa dan semua pihak yang sudah meluangkan waktu untuk memberikan pelatihan bagi mereka, Tutupnya. (Sonya)