Doa dan Ratapan untuk Pemulihan Papua

Sentani, (KPN)-Orang Papua harus bertobat dan mampu mengampuni orang lain. Pertobatan dan
dan pengampunan, didalamnya akan terjadi Pemulihan.
Hal ini disampaikan Ketua Panitia penyelenggara ibadah Doa dan Ratapan Papua, Pdt. Dorman Wandikbo yang juga sebagai Presiden GIDI dalam  konfrensi pers, pada Selasa (6/12/2022), Bertempat di Sekretariat kantor GIDI Pusat Sentani, Kabupaten Jayapura.

Dikatanya sesuai dengan arahan  Gubernur Papua,Lukas Enembe  yang dalam keadaan sakit permanen  dan sedang dalam pengawasan Komisi Pemberantasan korupsi”Ada 2 kalimat yang beliau sampaikan, yaitu Orang Papua harus Bertobat dan mampu mengampuni orang lain,hal ini yang menjadi dasar Kami melaksanakan Ibadah Doa dan Ratapan Papua,”kata Ketua.
“Dari 2 kalimat ini, Kami dari Gereja merasa bahwa beliau adalah seorang Politik,Politikus, tetapi ada Roh yang bagus untuk beliau sampaikan hal ini dan kami rasa bahwa kata”Pertobatan dan Pengampunan, didalamnya akan terjadi pemuliha, ” ungkap Pdt. Dorman Wandikbo.
Lanjut dirinya hal ini menjadi kerinduan kita semua baik Panitia, Paguyuban,ikatan dan Pimpinan Sinode di Papua”Bagaimana Papua dipulihkan Tuhan dan supaya Papua ini sebagai Tanah damai,dan hidup berdampingan bersama saudara-saudara kita disini untuk kemulian Tuhan itu tujuannya, “kata Ketua.
Doa dan Ratapan ini adalah, orang Papua harus melihat diri sendiri dan orang dari non Papua yang datang di Tanah ini melihat bahwa daerah ini injil yang memulai lebih dahulu dan kemudian disini dulu kami hidup berdamai dan disini kami tidak hidup untuk baku serang, baku bunuh, lain-lain tidak ada,”harap Dia.
“Orang Papua sudah tinggal sedikit, demikian pula Gereja.Orang Papua adalah satu komunitas yang luar biasa, hidup beradat, hidup dekat dengan alam dan ini harus dipertahankan dan kami tidak mau terjadi konflik seperti daerah-daerah lainnya, ” Ungkap dirinya.

Kegiatan Ibadah  Doa dan Ratapan Papua,akan dihadiri kurang lebih 50 ribu umat, dilaksanakan di stadion Lukas Enembe pada, Kamis (8/12 /2022) , pukul 14.00.WIT
Ibadah Doa dan Ratapan Papua didukung penuh oleh 58 ketua  Sinode Gereja dari berbagai denominasi di Tanah Papua, ikatan keluarga dari berbagai suku yang ada di kabupaten Jayapura, kota Jayapura, Paguyuban nusantara,  ketua-ketua BEM,7 Sekolah Tinggi Theologi dan 17 asrama yang ada di Jayapura.

Ibadah refleksi akan dipimpin oleh ketua Sinode GKI di Tanah Papua, Pdt. Andrikus Mofu, lalu dilanjutkan dengan kesaksian oleh Gubernur Papua, Lukas Enembe soal kesakitan yang dialaminya selama ini kemudian doa Ratapan oleh Pater Jhon Bukan, serta doa tutup oleh RD Yanuarius Theofilus Matopai You selaku Uskup Jayapura.
Ditempat yang sama , Herlina Murid perwakilan Papua di DPD RI, mengatakan mendukung penuh kegiatan Ibadah Doa dan Ratapan Papua, Demi pemulihan Tanah Papua.

Untuk pengamanan ibadah tersebut panitia telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, dan juga melibatkan anak-anak Papua dan pihak Gereja, “tutup ketua. (Redaksi KPN)