
Jayapura (KPN) – Wali Kota Jayapura DR. Benhur Tomi Mano, MM mengatakan telah terjadi penurunan debit air yang drastis dibeberapa sumber air yang ada di wilayah Jayapura, yakni mengalami penurunan hingga 50 persen dari kapasitas produksi selama ini.
Hal tersebut dikatakan Mano, berdasarkan laporan Direktur PDAM Jayapura, Entis Sutisno.
“Akibatnya, pihak PDAM Jayapura sekarang ini secara terpaksa melakukan penggiliran langsung kepada masyarakat,” ucapnya di Kantor Wali Kota Jayapura, Rabu (5/9).
Mano menjelaskan seperti sumber air di Kampwolker Distrik Heram, meski hujan seminggu, debit air di Kampwolker tidak akan naik, akan tetap berada di 50 persen.
“Air merupakan salah satu sumber kehidupan yang sangat penting bagi seluruh masyarakat di Kota Jayapura. Untuk itu, sumber-sumber air yakni di daerah di Kampwolker Perumnas III, Entrop, dan di belakang ajen harus kita jaga dengan baik,” cetusnya.
Selanjutnya, menurut Mano, masyarakat terbesar yang mengkonsumsi air terbanyak itu ada di Kota Jayapura. Maka dirinya dengan tegas mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Jayapura untuk menjaga sumber-sumber air tersebut harus dijaga dengan baik.
“Di Kampwolker ada aktifitas pembukaan lahan baru, pembangunan, perkebunan, bahkan dibangun kandang peternakan disitu. Sumber air minum harus dijaga sehingga tidak boleh ada aktifitas mencuci dan mandi disitu,” pesannya.
Maka itu, Mano mengungkapkan dirinya akan mengambil langkah konkrit untuk menertibkan hal tersebut untuk menyelamatkan sumber air demi hajat hidup orang banyak di Kota Jayapura.
“Untuk itu, saya minta dukungan dari tokoh-tokoh adat jangan kita melepas tanah sembarangan. Mana tempat yang bisa dilepas dan mana yang sakral, dan menyangkut hidup orang banyak ini harus kita jaga,” tandasnya. (Echa)