
Jayapura ( KPN)- Mewakili Badan Pekerja Ketua Klasis GKI Port numbay Kota Jayapura Yusak Reba , mengatakan sidang jemaat ini bukan bertujuan untuk saling mengoreksi kesalahan tetapi lebih kepada memberi masukan dan juga solusi untuk membicarakan pelayanan selama satu tahun berjalan di Jemaat GKI Sion Padang Bulan.
Hal tersebut di sampaikan pada pembukaan Sidang Jemaat XXIII Tahun 2018 yang berlangsung di Gereja GKI Sion Padang Bulan, Jumat ( 7/12/2018).
Sidang Jemaat GKI Sion Padang Bulan XXIII Tahun 2018 di koordinir oleh Wijk IV Galilea , Pelaksanaan Sidang ini bertujuan untuk mengevaluasi program kerja Tahun 2017 dan merencanakan program kerja di Tahun 2019 .
Penatua Yusak Reba, menyampaikan hari ini bangsa-bangsa mengalami kerusakan pada pabriknya yaitu pabrik utama adalah keluarga, maka segala kejahatan yang terjadi dalam konteks negara provinsi kabupaten dan kota dan lingkungan dimulai dari keluargga maka harus di perhatikan.
“Kota Jayapura sekarang ini Mengalami berbagai macam persoalan dengan penyakit sosial narkoba, minuman beralkohol kejahatan perampokan pencurian dan pembunuhan, maka keluarga menjadi benteng terakhir sebagai tempat untuk membentuk semua karakter maka dalam sidang akan membicarakan pelayanan keluarga yang nantinya bisa membentuk karakter Jemaat,” katanya
Ketua Badan pelaksana harian majelis Jemaat GKI Sion Padang Bulan Pendeta Ketrina Yabansabra ,S. Teol, mengatakan Sesuai peraturan gereja di mana setiap tahunnya digelar sidang dengan maksud mengevaluasi pelaksanaan seluruh keputusan keputusan Sidang Jemaat sebelumnya baik dalam hal laporan umum menyangkut pelayanan langsung kepada Jemaat, keuangan Bagaimana pajak tanah sebelumnya termanfaatkan dengan baik atau tidak akan tercermin dalam sidang.
Selain itu dalam sidang ini juga akan di Bahas rencana Program untuk setahun kemudian terkait rencana anggaran pendapatan gereja untuk tahun pelayanan berikut.
![Penyerahan palu sidang dari ketua panitia Dionisius Deda kepada badan pekerja klasis Portnumbay Penatua Yusak Reba, di saksikan ketua majelis jemaat GKI Sion Padang bulan, para majelis dan peserta sidang. (ft/Sonya)]](https://http24083.files.wordpress.com/2018/12/vlcsnap-2018-12-10-19h14m17s151.png?w=1000)
“Seluruh program pada tahun lalu yang sudah dilaksanakan sejauh mana sudah dilakukan maupun kekurangannya di tahun 2018 dievaluasi untuk tahun 2019,” ujarnya.
Dikatakan program akan dijalankan sesuai dengan apa yang ada dalam struktur sehingga tidak keluar namun dalam penerapannya ke Jemaat itu mungkin ada variasinya.
“Jadi bentuk program yang ada di gereja akan terlihat dengan perpaduan kondisi riil yang ada sesuai kondisi,” sautnya.
Sementara itu ketua panitia Sidang Jemaat XXIII GKI Sian Padang Bulan Dionisius J.A Deda mengatakan kegiatan yang bertema “Dangan semangat sidang jemaat ke-23 Jemaat GKI Sion Padang Bulan bertekad mengoptimalkan persekutuan kesaksian dan pelayanan berbasis keluarga,”
Ini berlangsung sehari dan melibatkan 122 orang dari semua unsur, persekutuan anak muda, (PAM) Persekutuan Wanita (PW) dan Persekutuan Kaum Bapa (PKB), perwakilan 6 Wijk, Perwakilan SD,SMP, dan TK juga ada tua -tua jemaat dengan mengunandan dana swadata menopang pelaksanaan sidang tersebut.
Dikatakan Jemaat memiliki potensi dan selama ini potensi itu tertidur dan tidak maksimal mengunakan potensi sehingga ia mengajak Jumat untuk menggunakan potensi dalam mendukung pelayanan Tuhan.
“Karena kegiatan ini dari kita untuk kita bahkan ada satu tren dari masyarakat yang tertular ke gereja, Setiap kegiatan harus bergantung kepada pemerintah, ada ketergantungan sehingga yang kami takutkan adalah suara kenabian yang harus disampaikan oleh Gereja sebagai penuntun umat tidak tersampaikan. Jika ada kepala daerah dan pejabat dari terkecil sampai Gubernur kalau dia salah tidak berani kritis menyampaikan bahwa itu salah, karena jemaat bergantung pada pemerintah bukan pada Tuhan dan kemampuan jemaat dan firman juga sampaikan apa yang A tetap A, B w( Sonya)